Senin, 02 Desember 2013

Inovasi Program YKS Yuk Kita Hidup Sehat di Usia Lanjut

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Orang dewasa yang menuju masa peralihan menjadi seorang berusia lanjut, baik pria maupun wanita akan mengalami penurunan pada perubahan kemampuan fisik, kemampuan motorik, dan kemampuan mental. Hurlock (1980:380) menyatakan bahwa tahap terakhir dalam rentang kehidupan manusia dibagi menjadi dua yaitu usia lanjut dini berkisar usia 60-70 tahun, dan usia lanjut yang berkisar antara 70 sampai akhir kehidupan seseorang. Banyak orang dewasa tidak mempersiapkan dan menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam diri dan hidupnya, saat memasuki periode kemunduran yaitu usia lanjut, akhirnya mengakibatkan tugas-tugas perkembangan tidak dilaksanakan dengan optimal sehingga timbullah rasa ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Pendapat klise yang negatif tentang usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap sosial yang cenderung menjadi tidak menyenangkan, baik terhadap usia lanjut maupun terhadap orang yang berusia lanjut. Sikap yang tidak menyenangkan terhadap orang berusia lanjut apabila dikombinasikan dengan sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang berusia lanjut dapat mengakibatkan pembetukan konsep diri yang negatif. Ciri-ciri orang pada usia lanjut adalah menurunnya fungsi fisik dan mental seseorang yang dapat menyebabkan bahaya terhadap penyesuaian pribadi dan sosial seseorang. Hal tersebut dapat mengakibatkan orang berusia lanjut mudah diserang penyakit. Faktanya, seiring bertambahnya usia dan memasuki usia lanjut biasanya banyak yang mulai terserang gangguan sirkulasi darah, sistem metabolisme tubuh, gangguan yang melibatkan mental, gangguan pada persendian, gangguan pada pendengaran dan penglihatan, penyakit tumor, jantung, rematik, encok, tekanan darah tinggi dan lain sebagainya. Penyakit kurang gizi juga tidak hanya banyak dialami oleh anak-anak usia produktif, tetapi juga dapat menyerang orang berusia lanjut yang kebanyakan disebabkan oleh faktor psikologi jika dibandingkan oleh sebab-sebab ekonomi. Pengaruh psikologi terbesar adalah hilangnya selera karena rasa takut dan depresi mental. Orang berusia lanjut pada umumnya juga akan kehilangan sebagian giginya atau kehilangan semua giginya sehingga sering mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan yang mengakibatkan lansia terpaksa menelan makanan kasar dan lebih besar sehingga gangguan pada pencernaan sering muncul. Ketiga tanda-tanda bahaya fisik yang dialami pada masa usia lanjut tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya kurangnya pengenalan dan pencegahan awal terhadap bahaya-bahaya tersebut (status pendidikan), status ekonomi, faktor sosial, faktor lingkungan (kelompok sosial), faktor status perkawinan yang dialami dapat mengakibatkan stres pada orang berusia lanjut, kondisi hidup dan lain sebagainya. Dalam program YKS : Yuk Kita Sehat fisik dan psikis di usia lanjut ini direncanakan dapat membantu segala problematika orang berusia lanjut. Karena dalam program ini beranggapan bahwa sehat di usia lanjut itu bukan hanya sehat fisik atau luarannya saja, tetapi sehat secara mental, psikis dan lingkungan sekitarnya. Ketiga kesehatan mental, psikis dan lingkungan tersebut dapat menunjang kesehatan fisik seseorang secara berkelanjutan dan terus-menerus. Jadi tujuan utama program YKS ini adalah sebagai sarana atau wadah menuju hidup sehat secara fisik dan psikis bagi orang berusia lanjut. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana wujud kegiatan pelaksanaan dalam program YKS Yuk Kita Sehat, yaitu sehat secara fisik dan psikis di usia lanjut ini ? 3. Tujuan Program YKS ini bertujuan membantu para lansia sebagai masyarakat sasaran dalam mencapai kualitas kesehatan fisik dan psikis secara berkelanjutan dan mandiri juga dalam hal membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat sasran melalui sharring ataupun kegiatan curah pendapat. Kegiatan dalam program YKS dapat berjalan sempurna jika adanya campur tangan dan partisipasi masyarakat umum secara keseluruhan yaitu kaum muda berusia remaja maupun orang dewasa. Kaum remaja disini dapat mengikuti salah satu kegiatan dalam program YKS yaitu pola pengasuhan yang baik pada seorang berusia lanjut, hal ini bertujuan pula pada luaran yang diharapkan pada program yaitu masyarakat sasaran bahagiadengan mendapatkan pengasuhan yang baik. sedangkan pada orang dewasa yang akan beranjak usia lanjut dapat pula mengikuti salah satu kegiatan dalam program YKS ini yaitu memperoleh pengetahuan tentang bagaimana penyesuaian diri dan pola hidup orang berusia lanjut yang baik, sehingga hal ini bertujuan meminimalisir permasalahan penyesuaian diri dan pola hidup yang buruk di kemudian hari. 4. Gambaran Singkat Sasaran Seseorang berusia lanjut baik pria maupun wanita berusia mulai 60 tahun keatas yang mengalami banyak problematika dalam kehidupannya, karena menurunnya fungsi fisik dan fungsi psikisnya. Menurunnya fungsi fisik ditandai dengan beberapa masalah yaitu berkurangnya fungsi inderawi (mata, telinga), timbulnya macam-macam penyakit yang menyerang para lansia. Sedangkan menurunnya fungsi psikis (kejiwaan) dapat ditandai dengan munculnya rasa ketidakpercayaan terhadap dirinya sendiri untuk bergaul dengan teman sebaya atau bahkan dengan teman yang unurnya jauh lebih muda, dan mengalami gangguan kejiwaan yang tinggi maupun rendah seperti stress yang dialami para lansia karena beberapa faktor yang mempengaruhi misalnya kesendirian yang dialami karena suami/istri yang meninggal/bercerai atau sedang mengalami masa pensiunan yang dapat menimbulkan berkurangnya pendapatan yang biasa diperoleh para lansia saat mereka masih aktif bekerja. Menurunnya fungsi fisik dan psikis para lansia sebenarnya keduanya saling mempengaruhi. 5. Luaran yang Diharapkan Kegiatan dalam program YKS ini dalam bentuk persuasi (ajakan) diharapkan dapat mengajak masyarakat sasaran bersedia mengikuti kegiatan-kegiatan dalam program dengan adanya pelayanan berupa jasa pada bidang kesehatan dn kesejahteraan hidup masyarakat sasaran yaitu para lansia baik pria maupun wanita sekitar umur 60 tahun keatas. Masyarakat sasaran setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam program YKS ini diharapkan dapat mengkreasikan sendiri bentuk-bentuk kegiatan positif untuk mengisi waktu luangnya dan masyarakat sasaran dapat secara mandiri dan berkelanjutan menjaga kesehatan diri dan lingkungan yang berarti sehat secara pola hidup dan sehat dalam mengembangkan konsep dirinya (psikis/kejiwaan) kearah yang lebih positif. Agar masyarakat sasaran dapat menjalani hidupya lebih bahagia dan secara individu menjadikan hidup di hari tuanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang disekitarnya dan lingkungan lainnya. 6. Manfaat Kegiatan yang Akan Diperoleh a. Masyarakat sasaran memperoleh kegitan yang diselenggarakan di dalam program YKS Yuk Kita Sehat seperti : kegiatan senam lansia untuk melatih kebugaran tubuh secara fisik dan acara keagamaan (pengajian, siraman rohani dll) untuk mengurangi stress yang dialami para lansia. Kegiatan ini bermanfaat juga untuk mengisi waktu luang para lansia yang semakin banyak. b. Masyarakat sasaran dapat secara kontinue atau terus-menerus memantau kesehatannya dari pengukuran berat badan, tensi darah, maupun pengecekan tes gula darah dalam tubuh dan check up kesehatan lainnya yang kesemua pemeriksaan tanpa dipungut biaya. c. Masyarakat sasaran dapat memperoleh pengetahuan baru tentang bagaimana penyesuaian diri dan pola hidup orang berusia lanjut yang baik untuk mencapai tujuan bahagia dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, maupun bimbingan terhadap tema yang terkait. d. Pemerintah dapat terbantu dengan adanya kegiatan-kegiatan dalam program ini. Program pemerintah untuk mensejahterakan kehidupan warga negaranya salah satunya dapat terealiasikan dengan adanyaprogram ini. BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 1. Kondisi Masyarakat Sasaran Masyarakat sasaran yang bertempat tinggal di daerah padat pemukiman di kelurahan Ciptomulyo kota Malang, ialah mereka yang telah berusia lanjut berkisar umur 60 tahun keatas yang mengalami berbagai problematika dalam hidupnya karena berbagai faktor yang mempengaruhinya, misalnya faktor menurunnya fungsi fisik, psikis maupun mental dalam tubuh, faktor ekonomi sosial yang kurang menunjang, faktor dari dalam diri sendiri (intern) maupun faktor dari luar diri sendiri (ekstern misalnya : keluarga dan lingkungan). Kondisi masyarakat sasaran dengan status pendidikan yang minim dan sebagian dari mereka bahkan tidak dapat membaca dan menulis menyebabkan kurangnya pemahaman dan perhatian para lansia tersebut terhadap pentingnya penyesuaian diri dan pola hidup yang sehat bagi dirinya sendiri untuk menunjang kehidupan ke arah yang lebih baik. Masyarakat sasaran dengan perekonomian keluarga yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan saja dan karena keterbatasan fisiknya yang semakin melemah mengakibatkan mereka tidak lagi aktif bekerja (pensiunan) sekaligus tidak dapat lagi mandiri secara perekonomian, sehingga dengan terpaksa mereka tidak melakukan berbagai tes check-up kesehatan, karena membutuhkan biaya yang lebih banyak sehingga para lansia beranggapan hal tersebut kurang penting dan hanya akan menjadi beban bagi keluarganya. Secara sosial pula, masyarakat sasaran sering merasa dirinya sendiri terkucilkan oleh orang-orang sekitarnya sehingga timbul rasa ketidakpercayaan terhadap dirinya sendiri. Selain akibat dari berkurangnya fungsi inderawi, hal tersebut yang dalam kenyataannya lebih menghambat proses sosialisasi masyarakat sasaran dengan masyarakat lainnya. Masyarakat sasaran juga memilki banyak waktu luang yang nyatanya tidak dimanfaatkan secara lebih dengan kemampuannya yang tersisa. Mereka hanya mengisi waktu luangnya dengan duduk-duduk, makan, menonton tv, dan tidur. 2. Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat Sasaran a. Masyarakat sasaran yang tidak mendapatkan pengasuhan yang baik dari keluarga dan lingkungannya. b. Fungsi fisik yang semakin melemah, karena timbulnya berbagai macam penyakit yang menyerangnya. c. Masyarakat sasaran mengalami pola hidup yang tidak sehat. Ketersediaan makanan yang jarang karena hidup sendiri dan tidak ada yang mengurusnya, sehingga membuat lama-kelamaan nafsu makannya berkurang dan asupan gizinya juga ikut berkurang. Lingkungan rumah yang kotor dan tidak sehat karena tidak pernah dibersihkan. d. Secara sosial dalam berinteraksi masyarakat sasaran mengalami gangguan karena menurunnya fungsi inderawi seperti pendengaran dan penglihatan. Sehingga secara tidak langsung dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam pertemanan menjadi berkurang. Lama-kelamaan dirinya merasa terkucilkan dari lingkungannya. e. Masyarakat sasaran mengalami stress atau gangguan kejiwaan (seperti suka melamun dan tiba-tiba memberontak) karena kejenuhannya tidak mendapatkan pekerjaan lagi atau akibat dari masa pensiunan/sudah tidak aktif bekerja dan karena kesendirian yang dialaminya. Sehingga menyebabkan mereka tidak memiliki kesibukan, tidak mendapatkan penghasilan seperti dulu lagi, dan akhirnya merasa dirinya sebagai beban bagi keluarganya sendiri atau bahkan orang lain. 3. Kondisi Geografis Daerah dan Kondisi Demografi Masyarakat Sasaran Masyarakat sasaran yang berada di daerah kelurahan Ciptomulyo kota Malang tepatnya di RW 02 merupakan wilayah perkampungan dan pemukiman padat penduduk dengan jumlah penduduk 1410 jiwa dan jumlah 418 kepala keluarga, sedangkan jumlah masyarakat sasarannya berjumlah 105 jiwa. Jenis pekerjaannya berbagai macam seperti pedagang kelontong dan pensiunan PNS atau sejenisnya. Batas wilayah RW 02 Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun Kota Malang, yaitu sebagai berikut : a. Utara : Pasar Besi, PT. Usaha Loka, Pasar Comboran b. Timur : Wilayah RW 05 Kelurahan Ciptomulyo c. Selatan : Janti Selatan d. Barat : PT. Bentoel Janti 4. Potensi Masyarakat Sasaran Karena daerah masyarakat sasaran berada pada wilayah RW 02 Kelurahan Ciptomulyo Kota Malang yang dikelilingi oleh beberapa industri seperti industri produksi rokok pada PT Bentoel, industri pengolahan kulit pada PT. Usaha Loka dan PT. Kasin, maka masyarakat sasaran yaitu para lansia memilki dua potensi yang sangat menguntungkan secara ekonomi. Masyarakat sasaran yang masih memiliki fisik untuk bekerja sedikit keras dapat berwirausaha dengan membuka stand makanan dan minuman, tetapi lebih baik jika yang tinggal menjual sehingga tidak merepotkan para lansia itu sendiri misalnya dengan berjualan bakso, jajanan tradisional, membuka warung kopi, toko serba ada dan lain-lain. Potensi kedua yaitu apabila masyarakat sasaran mengalami penurunan pada fungsi fisiknya sehingga tidak mempunyai kemungkinan untuk bekerja lebih keras lagi tetapi masyarakat sasaran tersebut tetap berniat ingin mandiri dalam hidupnya, maka juga dapat berwirausaha dengan membuka kos-kosan bagi karyawan pabrik sekitar rumah, selain menguntungkan dari segi ekonomi dan juga memberikan manfaat bagi orang lain. BAB III METODE PELAKSANAAN Tahapan/cara proses pelaksanaan kegiatan dalam program YKS Yuk Kita hidup Sehat di usia lanjut, hidup bahagia dan bermanfaat di hari tua adalah sebagai berikut : 1. Observasi tempat atau lokasi masyarakat sasaran 2. Identifikasi permasalahan atau isu yang khusus pada masing-masing individu. 3. Melakukan diskusi dengan perangkat desa, terutama ketua RT dan RW bahwa perlunya pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya kegiatan dalam program ini. 4. Pengumpulan data berkenaan dengan masyarakat sasaran yang valid dan sesuai. 5. Mengolah (menganalisis dan menginterpretasi) data tersebut dilakukan dengan pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif. 6. Sosialisasi dengan seluruh warga berkenaan dengan program ini. 7. Open recruitment, pelatihan dan penempatan bagi relawan maupun partisipan yang berniat membantu selama proses pelaksanaan kegiatan program berlangsung. Terutama bagi relawan dan partisipan sebagai tenaga medis yang mengetahui penggunaan alat-alat kesehatan yang tersedia. 8. Negosiasi (perundingan) tentang perjanjian kerja (kontrak kerja). 9. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat sasaran agar bersedia melakukan seluruh proses kegiatan dalam program ini. 10. Proses operasionalisasi dan penentuan alat-alat yang dibutuhkan. 11. Memulai pelaksanaan kegiatan program yaitu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sasaran, memberikan bimbingan dan konseling dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat sasaran tersebut, memberikan berbagai alternatif kegiatan bersifat positif yang dapat bemanfaat mengisi waktu luangnya. 12. Evaluasi program yang telah dilaksanakan, kelebihan maupun kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar